”…pengalaman sehari-hari telah disertai hasrat besar akan kemajuan rohani… menjadikan kami merasa setiap hari diberkati oleh tangan Tuhan yang tak kelihatan.” (EG. 63). Pengalaman hidup Elisabeth Gruyters, pendiri Kongregasi CB, mempengaruhi seluruh hidup dan pribadi Sr. Henricia CB. Pengalaman hidup yang dilalui Sr. Henricia selama 74 tahun dan 51 tahun dalam Kongregasi, hidup penuh syukur karena kepasrahannya kepada Tuhan yang mengatur seluruh hidupnya.
Suster Henricia CB terlahir sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, pasangan Bapak RC. Wignyasoedarmo dan Ibu Th. Soekatidjah. Suster asal Paroki Mlati, Sleman, DIY yang sebelumnya bernama Moeryantini lahir pada tanggal 8 Juni 1937 di Sala, Jawa Tengah. Dua hari kemudian, ia dipermandikan dengan nama Caecila. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya tanggal 7 April 1947 ia pun menerima Sakramen Penguatan.
Di usianya yang ke-20, Caecila Moeryantini menerima anugerah panggilan untuk hidup membiara. Panggilan Tuhan tersebut ditanggapinya dengan mengikuti pembinaan di Postulat Suster-suster CB pada tanggal 4 November 1957.
Masa novisiat ia jalani mulai tanggal 26 Juli 1958 dengan nama Sr. Henricia. Prasetya pertama diterimanya tanggal 26 Juli 1960. Kesetiaannya dalam hidup membiara ia tandai dengan pengikraran prasetya kekal pada tanggal 23 Juli 1965.
Dalam kurun waktu 51 tahun hidup membiara, Sr. Henricia berkarya di bidang pendidikan dan pembinaan bagi kaum remaja dan para religius baik dalam Kongregasi CB maupun kongregasi lain. Tugas perutusannya setelah dari Novisiat yakni menjadi guru di SMP Stella Duce dan tinggal di Komunitas Stella Duce Yogyakarta hingga tahun 1964. Selanjutnya ia diutus untuk menjadi guru di SMP St. Yosef Lahat selama 2 tahun. Mulai tahun 1966 ia pindah di Komunitas Immaculata, Sambas, Kebayoran Jakarta dan menjadi Guru SMP Tarakanita selama 3 tahun. Tahun 1969 ia kembali ke Komunitas Stella Duce Yogyakarta dan mengajar di SMA Stella Duce 1 sambil menyelesaikan studinya di Program Studi Sejarah, IKIP Sanata Dharma Yogyakarta tahun 1973.
Agustus 1981, ia diutus menjadi guru di SMK Pius X Magelang. Setahun kemudian, di komunitas yang sama ia diangkat menjadi pimpinan komunitas. Mulai tahun 1983 Kongregasi memberi kepercayaan menjadi Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Cabang Magelang hingga tahun 2001. Meskipun ia sudah tinggal di Magelang ia masih memberi kuliah di Program Studi Sejarah, IKIP Sanata Dharma, dua kali dalam seminggu bahkan sejak sebelum pindah ke Magelang ia telah menekuni perutusan tersebut sejak tahun 1971.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2001, ia telah mengikuti berbagai macam kursus dan pertemuan-pertemuan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Masa sabatical dijalaninya di Manila, Filipina, dari tahun 1994 sampai 1995. Selain itu, sejak tahun 1982 ia terlibat dalam pelayanan pembinaan hidup religius di Institut Roncalli Salatiga dan selalu dilibatkan bila di Roncalli ada acara retret dengan bimbingan pribadi.
September 2001 ia pindah ke Komunitas Syantikara Yogyakarta dan membantu di Kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta. Dua tahun kemudian ia pindah ke Komunitas Pakuningratan. Tanggal 27 Desember 2007, ia tinggal di Komunitas Panti Rapih Yogyakarta. Sejak tanggal 3 Januari 2009, karena sakitnya, ia tinggal di Komunitas Santa Anna untuk pemulihan kesehatan.
Hidup panggilan dan perutusan yang dihayatinya dengan tekun, disiplin, penuh daya juang, dan iman yang mendalam, telah mengantarkannya pada Sang Sumber Kehidupan. Dalam kepasrahan, ia kembali ke pangkuan Bapa pada Minggu, 27 Februari 2011, pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Keesokan harinya, penghormatan terakhir kepada Sr. Henricia CB ditandai dengan misa requiem oleh Rm. Nurwidi Pr (kemenakan Sr. Henricia CB) di Kapel Maria Bintang Samudera, Jalan kolombo 19A Yogyakarta. Selanjutnya, jenazah diantar ke peristirahatan terakhir di makam para Suster CB di Kompleks Postulat-Novisiat CB, Jalan Affandy CT X/26 Santren, Yogyakarta.
