Pembawaannya yang tenang, tegas, dan disiplin sangat membekas di hati para alumni Seminari Menengah Mertoyudan (angkatan 1991-1993), alumni SMA Van Lith Muntilan (angkatan 1994-2001), dan alumni SMA Carolus Bengkulu. Ia memang tegas, bahkan terkesan galak. Namun, ia sangat dicintai para siswa karena keibuannya dan humoris.

Perjalanan hidup Sr. Ursula CB (70 th), yang dihayatinya dengan penuh syukur telah membawanya pada pemberian diri sampai pada kesudahannya. Suster asal Paroki Maria Assumpta Klaten, yang telah hidup membiara selama 48 tahun ini pernah berkarya di bidang kesehatan yakni di RS. Panti Rapih Yogyakarta dan RS. Borromeus Bandung.

Karyanya di bidang pendidikan, selain sebagai guru di Seminari Menengah Mertoyudan, SMA dan asrama putri Van Lith Muntilan, dan SMA Carolus Bengkulu, ia pun menjadi guru di Tarakanita Jakarta, Lahat, SPSA dan AKWA Jogja, dan Dosen di UNTIM-Timor Leste, yang dijalaninya dengan penuh semangat dan tanggung jawab.

Kefasihannya dalam berbahasa Inggris dan Belanda sangat membantu Kongregasi. Di tahun 1984, ia diutus membantu Dewan Pimpinan Umum di Maastricht, Netherland, untuk menerjemahkan dan meng-edith buku-buku Kongregasi, Konstitusi-Direktorium, maupun dokumen-dokumen penting Kongregasi yang berbahasa Belanda ke dalam bahasa Inggris maupun Indonesia.

Demi cintanya pada Kongregasi hingga di hari-hari terakhirnya di dunia, meskipun raganya mulai melemah akibat penyakit jantung dan gagal ginjal, ia masih semangat untuk menuntaskan buku yang sedang diterjemahkannya hingga larut malam. Ia ingin agar kekayaan rohani dari para pendahulu CB dapat dinikmati oleh para suster di seluruh kawasan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Komunitas terakhir di masa hidupnya adalah Komunitas Jemur Andayani Surabaya sejak tahun 2008. Sosok yang pernah menjalani masa sabatikalnya di Silver Spring, USA, selama 2 tahun ini tidak pernah mengeluhkan penyakitnya. Semangatnya untuk sembuh begitu kuat, sehingga ketika dirawat di RS. Panti Rapih, ia masih meminta pada salah satu suster di komunitasnya untuk mengantarkan laptop agar ia dapat menyelesaikan terjemahannya.

Hidup panggilan yang dihayatinya dengan kerja keras, tekun, dan tanggung jawab mengantarkannya pada Sang Cinta Ilahi. Dalam kepasrahan, ia kembali ke pangkuan Bapa pada Jumat, 8 Oktober 2010, pukul 16.20 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Obituari (Sr. Ursula, CB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID