Mendengarkan sejarah komunitas Ngablak, kerinduan Bapa Uskup Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Pr, Rm. Koko, Pr sebagai gembala Kuasi Paroki St. Petrus dan Paulus Ngablak, buah discernment para pemimpin kongregasi dan berkat doa-doa yang dilambungkan kepada Tuhan, hati kami tersentuh dan bersama Bunda Maria memuji Tuhan, “Jiwaku memuliakan Tuhan karena karya-Nya yang agung dan megah.”

Proses pemberkatan biara CB Lintang Samudra, Ngablak berlangsung pada Selasa, 30 April 2024. Selang satu hari setelah Pesta HUT Kongregasi CB ke 187 tahun. Masih pada bulan yang sama, tepatnya 16 April yang lalu, merupakan HUT Desa Merapi Sari ke 70. Bulan ini menjadi bulan yang bersejarah bagi desa dan kongregasi CB.

Misa pemberkatan biara CB dipimpin langsung oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Pr. Didampingi oleh Rm. Yohanes Rasul Edy Purwanto, Pr (Vikjen KAS), Rm. Bernardinus Realino Agung Prihantana, MSF (Sekretaris KAS), Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr (Vikep Kategorial), Rm. Adrianus Maradiyo, Pr (Vikep Jogja Timur), Rm. Antonius Dodit Haryono, Pr (Vikep Kedu), dan Rm. Stephanus Koko Pujiwahyulistyono, Pr (Romo Kuasi Paroki St. Petrus dan Paulus Ngablak). Hadir pula provinsial kongregasi SJ, MSF, dan OSF. Ada juga perwakilan pengurus Yayasan Tarakanita, Yayasan Panti Rapih, Yayasan Carolus Borromeus, Yayasan Syantikara, Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Jawa Tengah, Keluarga Besar SMP Pendowo,  Umat Lingkungan Gregorius, dan perwakilan para suster dari komunitas-komunitas.

Kami merasa sungguh terberkati lewat tangan-tangan kasih yang turut ambil bagian dalam mempersiapkan proses pemberkatan biara ini. Para Suster DPP, Bapak-Ibu Mitra Karya di Kanwil Jateng dan Unit-Unit Karya, Pak Budi beserta keluarga Besar SMP Pendowo, Para Suster Komunitas Pius X Magelang, Para Suster dari berbagai komunitas, segenap panitia, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu per satu, Ekaristi menjadi puncak kesatuan hati dalam doa untuk mengawali karya kongregasi CB di tempat ini. Dusun Merapi Sari merupakan tempat yang indah di lereng Gunung Merbabu. Kami dapat melihat karya Tuhan yang mengagumkan lewat bentang alamnya dari biara ini. Bila langit cerah, kami dapat melihat puncak Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Andong ditemani suara burung dan keheningan pagi. “Sungguh indah rumah-Mu Tuhan, raja alam raya.”

Bapa Uskup memberikan judul permenungannya, “Pergi untuk Kembali”. Tepatlah gambaran itu sesuai dengan bacaan injil hari ini. Yesus dalam amanat perpisahan-Nya berkata kepada murid-murid-Nya,”… Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepada-Mu.” (bdk Yoh. 14 : 27 – 31 a). Paulus dan Barnabas pun demikian. Mereka kembali ke Listra sekalipun telah menerima penganiyaan (bdk Kis 14 : 19 – 28). Kongregasi CB hadir kembali di Ngablak sebagai jawaban atas undangan Bapa Uskup tentang kemungkinan kongregasi ambil bagian di Merapi Sari. Hal ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan semakin berkurangnya umat. Undangan tersebut menjadi bahan permenungan dan discernment para Suster dengan menghidupkan kembali biara Ngablak dengan nama Lintang Samudra.

Sr. Yustiana CB selaku provinsial Kongregasi CB menyampaikan harapannya bahwa biara ini dapat menjadi “Oase” bagi siapapun. Masyarakat sekitar, mereka yang haus dan lapar, transit, area untuk rekoleksi, tempat berkumpulnya orang-orang muda, sharing, dan penyegaran. Beliau juga menggunakan istilah biara “Ampiran”. Sehingga siapa saja boleh datang.

Misa pemberkatan biara Ngablak merupakan peristiwa berahmat saat Tuhan memenuhi kekosongan serta kerinduan umat-Nya selama 18 tahun. Pemberkatan berjalan dengan lancar, cuaca cerah, serta suasana yang bahagia terpancar dari setiap pribadi yang hadir. Puji dan syukur atas kehadiran pribadi-pribadi yang berkarya di balik layar dengan setia dan sukarela mempersiapkan segala sesuatunya. Semoga Tuhan memberkati usaha dan niat baik mereka semua.

Rasa syukur atas terlaksananya pemberkatan biara Lintang Samudra disatukan dalam ramah-tamah di lingkungan SMP Pendowo Ngablak. Suasana penuh sukacita tampak dalam kebersamaan santap malam yang dilayani oleh SMK Pius X Magelang. Setiap sudut SMP Pendowo Ngablak menjadi saksi hari yang pernuh berkat ini. Kemeriahan malam ini semakin lengkap dengan kehadiran live music persembahan band SMA Tarakanita Magelang. Ada juga persembahan spesial dari para suster sebagai perwujudan pluralitas. Mereka menyanyikan lagu “Lalikan Tan O Sukat” dalam bahsa Tetun atau yang dikenal dengan “Ojo Di bandingke”. Lagu ini berhasil mengundang para tamu yang hadir untuk bernyanyi dan bergoyang bersama memenuhi panggung utama.

Mulai 1 Mei 2024, dua suster mulai tinggal di biara ini dengan “welcoming spirit” dalam menjamu tamu. Dengan harapan dapat menjadi setetes air hidup demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama. Hari demi hari, Tuhan memberkati karya kami dengan perjumpaan berahmat. Para suster ikut serta dalam doa lingkungan, kunjungan atau pelayan Ekaristi  ke Wilayah-Wilayah.

Akhir kata semoga kehadiran biara Lintang Samudra dapat menjadi setetes air hidup bagi siapa saja sesuai dengan amanat Kapitel 2023. Semoga tetes air itu dapat menumbuhkan benih-benih panggilan, membawa kesegaran bagi iman yang layu, meberikan kesejukan bagi harapan yang pudar, dan menghadirkan kedamaian bagi jiwa-jiwa. Semoga Nama Tuhan dimuliakan dan sesama diabdi dengan tulus iklas.

 

                            “Allah yang Maha Baik memberkati karya kami.”

       (EG 52)

Tuhan Memenuhi Kerinduan Umat-Nya: Peresmian Komunitas CB Lintang Samodra, Ngablak, Merapisari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID