Bertepatan dengan perayaan Carolus Day, 4 November 2022, Hari Raya pelindung Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus dan karya-karyanya, Rumah Sakit Santo Yusuf Cicadas mengadakan pemberkatan dan peresmian Gedung Rawat Inap Maria dan Biara RS Santo Yusuf yang peletakkan batu pertamanya telah dilakukan  pada 7 April 2021 yang lalu.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas penyertaan Tuhan bagi RS Santo Yusup, tema yang diangkat adalah “Salawasna Tumuwuh, Kalawan Apingan Welas Asih Gusti” yang artinya “Selamanya bertumbuh karena bimbingan belas kasih Allah”.

Berdiri di atas tanah Pasundan, acara peresmian yang dilangsungkan hari ini sangat kental dengan nuansa budaya Sunda. Perayaan Ekaristi mengawali seluruh rangkaian acara dengan prosesi awal yang didahului oleh persembahan Tari Lengser yang sangat mengesankan, menyambut arak-arakan para pastor dan para petugas liturgi.

Mgr. Antonius Subianto, OSC, Uskup Keuskupan Bandung memimpin perayaan Ekaristi sebagai Selebran Utama bersama 4 konselebran: Pastor Fransiskus Samong OSC, Pastor Emanuel Bambang Adhi Prakosa OSC, Pastor Barnabas Nono Juarno OSC, dan Pastor Gratianus Bobby Harimaipen OSC beserta 7 Imam pendamping: Pastor Postinus Gulë OSC, Pastor Remakle OSC, Pastor Agustinus Sugiharto OSC, Pastor Agustinus Tanggu Daga Pr, Pastor Stefanus Setyo Kriswandoro OAD, Pastor Thomas Waluyo SSCC, Pastor Widyo OSC.

 

Dalam homilinya, Mgr. Anton mengungkapkan, bahwa adanya gedung ini merupakan upaya untuk semakin melebarkan pelayanan dan hal ini menunjukkan bahwa setiap usaha walaupun kecil, yang terus menerus dilakukan (di masa kini), akan menghasilkan sesuatu yang berarti (di masa yang akan datang). Bentuk hasil investasi yang dilakukan secara bijak ini, bukan hanya dalam bentuk uang/materi, tapi hati dan karya, yang ingin menghadirkan Kerajaan Allah, melalui karya kesehatan dengan semangat St. Carolus Borromeus, yang melayani orang sakit dan miskin. Bacaan tentang bendahara yang tidak jujur menunjukkan cara cerdik anak duniawi agar dapat membangun masa depannya, namun anak-anak surgawi juga harus dapat berinvestasi membangun masa depan surgawinya? Dengan cara: pergunakanlah berkat/harta jasmani ini untuk masa depan surgawi/keselamatan jiwa. Jika kita menanam benih baik, bahkan dengan rela mengorbankan diri, maka akan dihasilkan buah yang baik. Kerja sama keluarga besar grup Borromeus ini dilakukan bukan untuk kemegahan diri, tapi untuk pelayanan yang lebih baik kepada orang miskin.

Setelah menutup homilinya, Mgr. Anton memberkati air yang akan digunakan para pastor untuk memberkati setiap ruangan di Gedung Maria dan Biara. Kemudian beliau memberkati umat yang hadir di lantai 9 Gedung Maria, dan memberkati Ruang Doa Biara, disertai para Suster DPP: Sr. Luisa, Sr. Sesilia dan Sr. Yosefine, dan para suster lainnya: Sr. Ika, Sr. Avriana, Sr. Maria Elly. Mgr. Anton juga mengurapi meja altar Ruang Doa Biara dengan minyak Krisma, dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Biara.

Acara peresmian dan pemberkatan dihadiri oleh sekitar 350 orang yang terdiri dari: para Imam, para Suster, Pengurus Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus (PPSB), Direksi UOP PPSB (RS Borromeus, RS Cahaya Kawaluyan, RS Sekar Kamulyan, Pelayanan Kesehatan Santo Borromeus, JPKM), Stikes Santo Borromeus, Badan Pengurus Harian (BPH) Paroki Santa Odilia, Kepala TK dan SD Santo Yusup, warga kompleks RS Santo Yusup, Kepala Panti Werdha Nazareth dan Yayasan Camilus, kolega dalam kerja sama dengan RS Santo Yusup, Dinas kesehatan setempat, serta dihadiri pula oleh jajaran manajemen Rumah Sakit Santo Yusup sendiri.

Setelah Perayaan Ekaristi usai dan jeda, acara dilanjutkan dengan persembahan tarian Merak yang dibawakan dengan luwes oleh anak-anak SD Santo Yusup yang gedung sekolahnya berada 1 kompleks dengan RS Santo Yusup.

Setelah para penari menuruni panggung, panitia keluar membawakan 100 buah angklung yang dibagikan kepada para peserta. Kemudian Kang Itet didaulat mengajari peserta bermain angklung dan dalam waktu singkat para peserta sudah bisa memainkan 3 buah lagu dalam harmoni secara bersama-sama, mulai dari lagu Que Sera-sera, Tokecang, Ojo Dibandingke, dan akhirnya lagu Pileleuyan dimainkan sebagai lagu penutup.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Sejarah RS Santo Yusup oleh MC dan pemutaran Video Profile RS Santo Yusup

Sepuluh misionaris awal Suster CB yang menempuh perjalanan sejak 22 Juni 1918 dan tiba di Jakarta pada 7 Oktober 1918, telah membuka karya pertama, RS Carolus Jakarta pada 22 Januari 1919.

Kemudian pada tahun 1921, enam suster berangkat ke Bandung, untuk merintis RS St. Borromeus, yang resmi beroperasi sejak 18 September 1921.

Atas prakarsa Pastor Klein OSC berdiri klinik sederhana yang dibantu oleh Sr. Louise Helmer dan Sr. Edelberte Sudariyah CB pada tahun 1932 untuk melakukan pelayanan kesehatan bagi mereka yang kurang mampu.

Pada 4 Maret 1936, Mgr. Jacobus Hubertus Goumans, OSC meresmikan bangunan klinik St Yusup dan 1 tahun kemudian (4 Maret 1937) gedung RS yang bersebelahan dengan klinik selesai dibangun dan tepat pada 4 November 1937, diresmikan dan dikelola oleh Yayasan Salib Suci.

Berbagai peristiwa seperti Perang Dunia II, kerusakan dan perbaikan bangunan, kesulitan keuangan, pengembalian jawatan kesehatan dari tangan misi sempat mewarnai kesulitan yang dialami RS ini, dan akhirnya pengelolaan RS diserahkan pada Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus pada Maret 1976. RS St Yusup mulai melakukan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

Dengan semboyan: “Ketulusan pelayanan kunci utama penyembuhan”

Semangat pelayanan terus didasarkan pada cita-cita pendiri dan nilai-nilai Guiding Principle Carolus Borromeus di bidang kesehatan yang mendasari pedoman perilaku dan bertindak para pelayan kesehatan yang diimplementasikan dalam budaya ICARE.

RS Santo Yusup sebagai RS umum kelas B telah lulus akreditasi KARS tingkat paripurna, mendukung dan berkontribusi pada program pemerintah dengan melayani pasien BPJS sejak tahun 2014, melaksanakan program nasional seperti peningkatan kesehatan ibu dan anak, penurunan angka kesakitan TBC, HIV/AIDS, pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus Covid 19.

Memiliki beberapa layanan keunggulan kolam Hidroterapi, layanan bedah katarak dengan teknik Fakoemulsifikasi dan layanan Hemodialisa. Pada tahun 2023 layanan RS berfokus pada pengembangan layanan ginjal dan hipertensi.
Tahun 2022, RS Santo Yusup telah membangun Gedung Rawat Inap Maria, berlokasi di Jl. Cikutra 7 Bandung, dengan fasilitas yang telah disesuaikan dengan 12 Kriteria Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) JKN.

Gedung Rawat Inap Maria ini dibangun 9 lantai, yang terdiri dari: Lantai 1 lobi dan area parkir, Lantai 2 dan 3 Rawat Inap Kelas Standar, Lantai 5 perawatan anak dan HCU, Lantai 6 Rawat Inap Perawatan Bedah dan Non Bedah, Lantai 7 Rawat Inap Kelas Utama, Lantai 8 Rawat Inap Kelas VIP & VVIP, Lantai 9 Auditorium dan Ruang Meeting,

RS Santo Yusup terus melakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, melalui pembangunan sumber daya manusia maupun prasarananya dengan tujuan mengutamakan keselamatan pasien, meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan, terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berorientasi kebutuhan pasien.

akan memiliki 3 gedung, yaitu:
1. Gedung Medic Central dan Poliklinik Rawat Jalan (di Jl. A. Yani, yang akan menjadi akses utama menuju RS Santo Yusup, dengan rencana pembangunan: tahun 2023),
Gedung Medic Central dan Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari: Lantai Dasar: IGD dan Instalasi Radiologi, Lantai 1: Poliklinik/Instalasi Rawat Jalan, Lantai 2: Poliklinik & Farmasi, Lantai 3: Intensice Care Unit, Lantai 5: Kamar Operasi, Lantai 6: Klinik Eksekutif, Lantai 7: NICU, PICU, Instalasi Laboratorium, Lantai 8: Unit Pelayanan Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan, Lantai 9: Unit pelayanan rawat inap bedah, Lantai 10: perkantoran.

2. Gedung Pendidikan dan Perkantoran (kerjasama Stikes Santo Borromeus) yang akan menjadi tempat pendidikan bagi mahasiswa D3 Keperawatan, Sarjana Keperawatan, Profesi Nurse, D3 Farmasi, D3 Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, selanjutnya direncanakan menjadi RS pendidikan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Parahyangan Bandung.

3. Gedung Rawat Inap Maria, terdiri dari: Lantai 1 lobi dan area parkir, Lantai 2 dan 3 Rawat Inap Kelas Standar, Lantai 5 perawatan anak dan HCU, Lantai 6 Rawat Inap Perawatan Bedah dan Non Bedah, Lantai 7 Rawat Inap Kelas Utama, Lantai 8 Rawat Inap Kelas VIP & VVIP, Lantai 9 Auditorium dan Ruang Meeting,

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ns. Eka Purnamawati, S. Kep sebagai ketua Tim Pembangunan Gedung Rawat Inap Maria, dr Odilia Bajang Sp.PK. M.MRS, Direktur RS Santo Yusup; drg. Cynthia Limandibrata, Ketua Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus; dan Sr Luisa CB, DPP Kongregasi CB.

Keunikan RS Santo Yusuf, akses masuk yang sulit, lokasi di tengah pasar, mulai dari proses dari 7 April 2022, berkat doa dan kemurahan hati Tuhan terus bertumbuh.
1. Tahun 2019-2020 pengurusan perijinan, dengan luas tanah 3.130 m2, luas bangunan 8.342 m2, berproses master plan dengan PT. Global Rancang Selaras, dan dilakukan redesign sesuai standar KRIS JKN
2. 2019-2020 berproses dengan warga sekitar
3. November 2019 meminta para Suster pindah ke Biara Borromeus
4. 2020 Renovasi pertama: perpindahan aula
5. April 2020 berproses PT Putri Graha EduKrea, konsultan design fasad dan Gedung Rawat Inap
6. 2020 mencari vendor manajemen konstruksi dan QS
7. Sep-Nov 2020 pembuatan pagar proyek pengamanan gedung,
8. Feb-Mar 2021 penambahan benteng sampai dengan Kamar Operasi/OKA.
9. 8 Feb-14 Apr 2021 Pembongkaran Gedung existing
10. 7 Apr 2021 Misa Pemberkatan Lahan dan Peletakan Batu Pertama oleh Mgr.
11. 1 Apr-15 Jun 2021 Pembuatan Fondasi bangunan, 115 titik bore pile +4 tambahan bore pile oleh PT Caisson Dimensi
12. 21 Apr-2 Ags 2021 Lelang SAP yang dimenangkan oleh PT. Win Sejahtera,
13. 21 Jun-7 Sep 2021 Lelang pekerjaan MEE dimenangkan PT. Prabu Mitra Teknik
14. Des 2021 Interior Gedung dengan konsultan PT Putri Graha EduKrea, dan proses lelang yang dimenangkan oleh CV. Vitus Indonesia
Proses pengerjaan dengan rencana 11 bulan, dan terlaksana menjadi 15 bulan.
Harapan: menjadi kebanggaan karyawan, semoga dijiwai dan menjadi andalam masyarakat.

Bertepatan dengan perayaan Carolus, selamat untuk para Suster, semoga cahaya St. Carolus Borromeus tetap bersinar dalma karya pelayanan di RS ini. Puji Syukur bisa melewati masa sulit pandemi, yang mendorong untuk berubah, banyak yang harus di-update dan regulasi yang cepat berubah, perkembangan teknologi digital, perilaku customer yang berubah, beban RS yang terus meningkat, mengharuskan untuk menciptakan ekosistem yang baru yang membawa pada perubahan budaya kerja, mutu layanan ditingkatkan dengan akreditasi, menjalankan business safety, sehingga bisa menjadi value-based hospital. Bersyukur atas selesainya pembangunan Gedung layanan baru ini, terima kasih pada semua pihak uang terlibat di dalamnya, mendukung dan mendoakan.

Terima kasih kepada para pastor mempersembahkan misa.

Kita bangga RS St Yusup memiliki gedung rawat inap baru yang representatif dan modern, tetapi tetap ada tanggung jawab moral, agar visi dan misi yang dihidupi para pendahulu kita, Suster-suster Cintakasih St. Carolus Borromeus tetap hidup, dan pelayanan holistik yang berbela rasa tetap menjadi panduan kita. Gedung Rawat Inap yang baru juga sebagai persembahan kami di usia RS yang ke-85 tahun. Rancangan gedung sudah menyesuaikan dan memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan Kementrian kesehatan dan BPJS Kesehatan. Dalam masterplan, visi RS Santo Yusup ini ingin menjadi RS kelas B, pendidikan utama mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpar. Ini pasti memerlukan banyak kelengkapan SDM, sarana dan prasarana.

Kami mohon doa restu, bila Tuhan Yang Mahakuasa berkenan, tahun depan akan membangun Gedung Medic Central, yang menghadap Jl. A. Yani, sebagai akses utama, tidak lagi melewati pasar yang sangat crowded. Dengan senantiasa menyertakan Tuhan dalam setiap langkah dan karyanya, kiranya RS Santo Yusup terus bertumbuh dan berkembang, melayani sesama yang membutuhkan. Delapan puluh lima tahun RS Santo Yusup, salawasna tumuwuh kalawan apingan welas asih Gusti.

Puji syukur atas anugerah perayaan pesta pelindung St. Carolus Borromeus dan anugerah keselamatan dalam pembangunan dan pemberkatan Gedung Rawat Inap Maria di RS Santo Yusup. Terima kasih pada suster CB atas karya pelayanan bersama. Terima kasih pada lingkup Keuskupan Bandung atas dukungan doa dan bimbingannya yang luar biasa bagi pengembangan di RS Santo Yusup dan seluruh layanan karya dalam lingkup PPSB.

Terima kasih atas kerelaan para Suster memberikan lokasi biaranya untuk pembangunan Gedung Rawat Inap Maria yang sekarang. Kehadiran para suster CB yang turut menghangatkan dan menguatkan cinta dan pelayanan RS Santo Yusup.

Pertama-tama kita bersyukur atas jalan dan bimbingan kasih Tuhan pada RS Santo Yusup, dengan wawasan yang maju, tekad yang kuat, dan tepat waktu, berani melangkah, bukan semata membangun gedung, tapi terdorong oleh niat dan upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi, dengan berproses dan bertindak yang terbaik. Persiapan dan perencanaan yang matang dan cermat, pelaksanaan proyek yang tertib dan sehat.

Terima kasih kepada RS Santo Yusuf, Tim Pembangunan, tim kontraktor yang gigih dan bekerja keras, memelihara kerja sama yang baik, saling menghargai dalam nuansa budaya ICARE dan juga dalam kebersamaan dengan PPSB sebagai induknya, sehingga mendukung semua pihak bekerja sama dengan tanggung jawab dalam dedikasi dan sukacita, bukan hanya membangun sebuah gedung, namun untuk mempersembahkan sebuah karya untuk pelayanan. Ini semua selaras dengan tema Sawalasna Tumuwuh Kalawan Apingan Welas asih Gusti. Ini sebuah tema yang otentik, dengan nilai yang lestari dari RS Santo Yusup.

Dengan setulus hati, PPSB menyampaikan atas seluruh pengabdian selama 85 tahun pengabdian RS Santo Yusup dan terima untuk tema yang sangat bagus ini. Gedung dan sarananya sangat penting sebagai tempat bernaung yang tidak terpisahkan dari Sejarah RS Santo Yusup selama ini dan jauh ke depan, bahwa kasih Tuhanlah yang terus menjiwai dan mencukupi seluruh gerak dan nafas pelayanan RS Santo Yusup dengan upaya mewujudkan mengungkapkan bimbingan kasih Tuhan yang menjadi pusat dari apa pun yang terjadi pada gerak roda pelayanan RS Santo Yusup. Tentunya dengan tetap memelihara kerendahan hati yang menjadi pintu untuk terus mengasah kepekaan, kepedulian dalam makna pelayanan untuk menyiapkan, menyediakan hati yang terbuka dan peka terhadap bimbigan kasih Tuhan. Inilah bagian dari kita, karena bimbingan kasih Tuhan sendiri yang utuh, sempurna, setia, berlimpah, dan tidak pernah berkurang.

Kita teruskan saling peduli, memberi inspirasi, membangun persaudaraan dengan semua dalam keberagaman dan bersyukur atas anugerah kepercayaan yang sedemikian istimewanya untuk merawat, menolong dan melayani berbelas kasih dan peka terhadap kebutuhan orang yang hadir dalam kehidupan kita. Tantangan-tantangan ke depan cukup banyak, tetap mawas diri, terhadap tantangan yang dapat menutupi, menghalangi terhadap bimbingan kasih Tuhan, bahkan dapat menjadikan hati yang tumpul, yang istilah jaman sekarang: tega, buta, merem.

Terima kasih atas kinerja RS yang luar biasa sehingga RS ini terus bertumbuh, berkembang, semakin kuat dan kita semua percaya akan terus belajar dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi, melakukan pembenahan-pembenahan yang diperlukan, perbaikan, dengan melengkapi dan membangun di segala sektor internal, untuk terus mengembangkan kinerja yang excellence, untuk memberikan pelayanan yang premium, unggul dan andalan bagi semua dengan berlandaskan cinta kasih. Dan juga terus semangat dalam memelihara reputasi sebagai rumah sakit pilihan utama dalam kepercayaan masyarakat sesuai dengan semboyan RS Santo Yusup, Ketulusan Pelayanan Kunci Utama Penyembuhan. Kita terus mengutamakan doa dan suasana doa, fokus memberikan pelayanan dengan hati yang selama ini menjiwai isi sejarah RS Santo Yusup yang sesungguhnya dalam kesatuan antara unggul dan andalan. Orang bisa unggul, tapi apakah menjadi andalan? Jadi, gedung yang indah, sinar lampu yang gemerlap, memberikan terang, tapi sampai radius berapa? Bagi kita, makna kesatuan dengan pelayanan dengan hati begitulah terang yang ramah dan memeluk, jangan membuat silau dan takut, terang yang menghadirkan cinta Tuhan dalam kehangatan bimbingan kasih-Nya akan memancar tak terbatas, menembus ruang dan waktu, dalam sejarah RS Santo Yusup, karena ditulis dengan tinta emas dalam relung-relung hati manusia yang lebih dalam dari dalamnya samudera.

Terima kasih atas hadiah terindah ini, untuk pesta nama pelindung kita St. Carolus Borromeus, teladan hidup, Sang Pembaharu, insan nyata dari apingan welas asih Gusti yang menginspirasi kita semua, agar lebih banyak orang mengalami welas asih Gusti. Lebih banyak orang yang menyebut: Gusti, Gusti, terima kasih Gusti, karena bersyukur, karena bersukacita, karena mendapat kelegaan dan ketenteraman. Tapi kata-kata: “Gusti” ini juga bisa karena orang kewalahan, “Aduh Gusti”. Mendengar kata sambutan ini membuat mengantuk, tapi supir yang ugal-ugalan membuat penumpangnya berdoa “Gusti… Gusti” Jangan sampai orang dalam keadaan segar bugar, malah menyebut “hoream ah…” Terima kasih kepada Gereja, perintis, pendahulu, para pasien, keluarga pasien, masyarakat luas, pemerintah dengan institusi-institusinya, para dokter, perawat, seluruh karyawan dan keluarganya, Keluarga Besar Borromeus Grup, kita semua yang mendukung dan ambil bagian, dengan mengisi segala keindahan sejarah, setia dalam sukaduka perjalanan, perjuangan dan pengabdian RS Santo Yusup, dan kepada kawasan lingkungan RS Santo Yusup, mohon maaf, atas ketidaknyamanannya yang terjadi selama berjalanannya proyek pembangunan dan terima kasih atas dukungan dan pengertiannya.

Terus semangat dan mohon doa restu, banyak tugas dan karya menanti, semoga semakin dicintai dan penuh sukacita. Senantiasa bertumbuh dengan bimbingan kasih Tuhan dan bagi RS Santo Yusup dan bagi kita semua. Hidup Borromeus Grup! Tuhan memberkati!

Wilujeng enjing dan berkah Gusti. Pertama-tama, kami menyampaikan salam dan profisiat dari suster Yustiana yang tidak bisa hadir karena pada saat ini sedang berada di Timor Leste untuk penerimaan Novis baru, para suster yang Kaul Sementara dan Kaul kekal. Jadi ini juga harapan untuk nanti membantu karya pelayanan di Borromeus Grup. Juga perutusan di misi baru di Manulete.

Bapak Uskup para Romo para suster dan beserta seluruh tamu undangan, perkenankan saya mohon izin mewakili para suster CB untuk menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Sungguh kami hari ini merasakan syukur dan terima kasih yang mendalam di mana pada hari ulang tahun hari raya Santo Carolus Borromeus mendapatkan anugerah yang besar yaitu dengan diresmikan dan diberkati gedung Maria Rumah Sakit Santo Yusuf tetapi juga diberkatinya biara baru di Rumah Sakit Santo Yusuf. Ini sungguh merupakan anugerah yang terbesar dan terindah. Kami juga merasakan bagaimana Allah yang berkarya, Allah yang menyelenggarakan terus-menerus dalam karya-karya pelayanan khususnya di Borromeus group di Bandung ini.

Sungguh kalau kita melihat proses pembangunan yang tadi disampaikan oleh ketua tim pembangunan juga Dokter Odilia dan dokter Cynthia, betapa karya Tuhan itu sungguh luar biasa pembangunan gedung Maria dan biara CB ini berproses di masa pandemi covid 19, tetapi berkat kemurahan Tuhan kebaikan dan kasih Tuhan melalui berbagai pihak yang terlibat dan ambil bagian dalam mewujudkannya dan pada akhirnya hari ini pada hari peringatan Santo Carolus Borromeus gedung Maria dan biara CB yang indah dan nyaman, yang juga menjawab kebutuhan dapat diresmikan dan diberkati. Maka tepat sekali di hari ulang tahun Rumah Sakit Santo Yusuf Cicadas ini yang ke-85, mengusung tema “salawasna tumuwuh kalawan apingan welas asih Gusti”, senantiasa bertumbuh dengan bimbingan kasih Tuhan. Saat ini kita semua menyaksikan gedung yang sangat megah dan indah.

Tadi dalam khotbah Bapak Uskup menyampaikan hal yang sangat menyentuh dan sangat bagus sekali yaitu dengan dibangunnya gedung Maria ini merupakan investasi hati dan karya luar biasa. Dan juga berharap dengan dibangunnya gedung yang baru ini dapat senantiasa mengembangkan pelayanan kepada sesama yang menderita khususnya di wilayah Bandung dan Cicadas ini dalam bahasa Bunda Elisabeth Gruyters ketika Bunda Elizabeth memulai karyanya di rumah sakit Calvarieberg, di Maastricht yaitu dengan mementingkan keselamatan jiwa-jiwa. Semoga dengan dibangunnya gedung Maria yang megah ini nanti juga semakin banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan melalui Pelayanan Kesehatan melalui tangan para dokter perawat dan seluruh karyawan.

Keselamatan jiwa secara kontekstual pada zaman ini juga dapat diartikan yaitu pelayanan kesehatan yang memprioritaskan seluruh kehidupan perasaan, pikiran, batin manusia di atas kepentingan apapun. Maksudnya tentu pelayanan kesehatan yang tetap mengedepankan penghormatan kepada hidup dan martabat manusia dengan bela rasa dan dijiwai nilai-nilai ICARE.

Penyelenggaraan karya kesehatan Rumah Sakit Santo Yusuf Cicadas yang merupakan bagian dari unit pelayanan PPSB ditopang oleh tiga pilar yaitu Keuskupan, kongregasi CB dan awam Katolik ini satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Keuskupan sebagai tanda bahwa Rumah Sakit Santo Yusuf Cicadas merupakan karya perutusan dan karya kerasulan gereja secara konkret dalam rangka ambil bagian di Keuskupan Bandung maka seluruh gerak pelayanan selaras dan kontekstual dengan arah dan gerak pastoral Keuskupan Bandung. Awam Katolik yang merupakan bagian yang memberikan penguatan dari sisi profesionalitas dan kongregasi CB yang mewarnai dari sisi spiritualitas.

Kami sungguh berterima kasih kepada bapak Uskup yang senantiasa mendukung karya pelayanan kesehatan dan juga pendidikan di lingkungan Borromeus Grup.

Bersama dengan hari ulang tahun Rumah Sakit Santo Yusuf Cicadas yang ke-85, kami para suster CB sungguh mendapatkan anugerah yang istimewa karena sesudah para suster di biara Cicadas ini tinggal di biara Borromeus akhirnya boleh mengawali atau boleh tinggal kembali di Kompleks Rumah Sakit Santo Yusuf yang luar biasa Terima kasih Bapak Uskup dokter Cynthia beserta seluruh pengurus dokter Odilia juga terima kasih banyak beserta jajaran direksi yang semula itu melalui proses yang cukup panjang tetapi akhirnya para suster mendapatkan hadiah terindah karena rumahnya sangat bagus sekali. Untuk itu, terima kasih sekali bapak Uskup dan dokter dan biara ini dilengkapi dengan kabel yang indah juga ada Gua Maria dan ada tempat untuk berdoa di depan Santo Carolus Borromeus kami berharap semoga biara CB ini juga menjadi biara yang terbuka, menjadi oase bagi siapapun para dokter, perawat, karyawan yang ingin berdoa menimba kekuatan di biara ini.

Tentu juga kami berharap dari komunitas CB ini juga memancarkan kemuliaan Tuhan melalui juga para suster yang berkarya. Beberapa waktu yang lalu ketika kami berkunjung berkeliling menengok proses pembangunan Bapak Uskup dan dokter Sintia ketika memasuki Kompleks biara, Suster Elly mengingatkan, “Suster, kamarnya ada 9”, ketika kami di Padalarang, Sr. Elly mengatakan “Suster kamarnya ada 5”. Tentu ada sebuah kerinduan dan harapan dengan dibuatnya kamar yang 9 kalau tadi mengutip Bapak Uskup ini juga merupakan investasi bagi komunitas dan tentu karya.

Maka semoga dengan saat ini dengan bertumbuhnya calon-calon dalam Kongregasi CB, nantinya juga dapat membantu mengembangkan pelayanan di Boromeus Group khususnya juga di Santo Yusuf dan juga nanti di Padalarang.
Tentu kami juga berharap dan berdoa semoga banyak putri-putri yang terpanggil dari Paroki Santa Odilia ini, maka Pastor Bobby, kami mohon, nanti jika ada calon-calon kaum muda yang ingin bergabung di kongregasi CB kami sungguh sangat berterima kasih dan menerima dengan penuh kasih

Pada kesempatan yang indah ini kami juga mengucapkan terima kasih yang pertama kepada Mgr. Anton yang selalu mendukung dan juga mengundang Kongregasi CB untuk ambil bagian dalam karya-karya di Keuskupan Bandung ini khususnya saat ini di Rumah Sakit Santo Yusuf Cicadas. Juga kepada Romo Bobby, Romo Paroki gereja Santa Odilia Cicadas beserta para Romo dan dewan Paroki beserta seluruh umat yang sungguh dengan terbuka menerima para suster CB untuk boleh ambil bagian dalam karya pelayanan di Paroki juga kepada dokter Cynthia beserta seluruh pengurus yang terus-menerus mengupayakan pengembangan pelayanan di PPSB, secara khusus di rumah sakit Cicadas dan juga di biara-biara CB khususnya di PPSB ini, senantiasa diberikan tempat yang terindah. Juga terima kasih kepada segenap direksi, dokter, perawat dan karyawan dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam bahu-membahu untuk setia misi, menyehatkan negeri juga, kepada jejaring pemerintah dan swasta masyarakat juga seluruh hadirin yang hadir yang senantiasa mendukung kehadiran para suster CB dan karya pelayanan di RS Santo Yusup Suci Cicadas ini. Akhir kata selamat ulang tahun untuk Rumah Sakit Santo Yusuf Cicadas ke-85, selamat merayakan pesta pelindung Santo Carolus Borromeus! Semoga terus dapat melayani dan menyehatkan negeri semakin martabat dan berbela rasa.

Jalan-jalan ke kota Bandung, ada Rumah Sakit Santo Yusuf di Cicadas
Kita selalu bersyukur dan mendukung, dalam pelayanan kasih yang berbelarasa dengan gedung Maria yang indah.

Setelah kata sambutan terakhir dari Sr. Luisa CB, acara sampai pada acara puncak dari Peresmian Gedung Rawat Inap Maria ini yaitu berupa pengguntingan pita, penandatanganan prasasti, dan pelepasan burung merpati.

Pengguntingan pita dilakukan di depan pintu Auditorium Meeting Room RS Santo Yusup, sebagai lambang dibukanya Gedung Rawat Inap Maria, yang dilakukan oleh dr. Cynthia Limandibrata dan dr. Odilia didampingi oleh Mgr. Anton dan Sr. Luisa CB.

Setelah pemotongan pita, Mgr. Antonius Subianto langsung menandatangani prasasti yang telah berada tepat di hadapan mereka.

Bersambung dengan pelepasan burung merpati, yang menjadi lambang perdamaian dengan harapan, semoga kehadiran RS Santo Yusup dapat menjadi berkat dan saluran kasih, damai dan kebaikan Tuhan kepada sesama. Acara dilakukan di Roof Garden yang dilakukan bersama-sama oleh Mgr. Anton, Sr. Luisa CB, Sr. Maria Elly CB, dr. Odilia, dan dr. Cynthia.

Seluruh rangkaian Acara Misa Syukur dan Peresmian Gedung Rawat Inap Maria dan Biara berjalan dengan baik dan lancar, cuaca baik, anggun dan bersahaja. Setelah Misa dan acara Peresmian, para tamu undangan makan bersama di Biara.

Semoga nama Tuhan semakin dimuliakan dan sesama diabdi dengan tulus ikhlas.


***

Sr. Paulina CB (Pimpinan Komunitas Biara Santo Yusup Cicadas)

Peresmian dan Pemberkatan Gedung Rawat Inap Maria dan Biara RS Santo Yusuf, Bandung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_US