Manleuana, Dili, Timor Leste, siang itu tampak semakin bersinar mengalahkan teriknya matahari yang membakar bumi. Bertepatan dengan Pesta Pelindung Kongregasi Suster-suster CB (4/11), diselenggarakan peresmian dan pemberkatan gedung Novisiat St. Carolus di Manleuana, Dili, Timor Leste. Hari itu merupakan hari bersejarah bagi Kongregasi CB khususnya di tanah Timor Leste dengan hadirnya Novisiat CB.

Peresmian yang dimulai pukul 11.30 waktu setempat, ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Uskup Dili Mgr. Alberto Ricardo da Silva dan Pemimpin Umum Kongregasi CB Sr. Rosaria Nur Hardiningsih. Berikut pengguntingan pita oleh Bapak Uskup di depan Kapel dan Sr. Rosaria membuka kunci pintu Kapel Novisiat. Selanjutnya pemberkatan gedung oleh Bapak Uskup dibantu oleh 2 Imam dengan air suci. Namun, sebelumnya, ketika Bapak Uskup tiba di komplek Novisiat, disambut dengan tarian oleh anak-anak TK San Carlos Bebora. Sesampainya di depan kapel, Sr. Evarista CB selaku Koordinator CB di Timor Leste mengalungkan tais (kain tenun Timor Leste) kepada Bapak Uskup.

Dengan diresmikannya gedung Novisiat ini, maka dimulailah masa novisiat bagi kedelapan postulan dari Timor Leste yang ditandai dengan penerimaan busana biara oleh Provinsial Suster CB Sr. Carolina dalam Ekaristi yang dipimpin Bapak Uskup dan 18 imam. Kedelapan novis angkatan pertama ini adalah Alianca dos Santos (Sr. Alianca), Angelina da Graca Pereira Barros (Sr. Servatia), Celestina de Deus (Sr. Celestina), Diamentina Isabel Salsinha (Sr. Diamentina), Elisa Fernandes dos Santos (Sr. Alici), Gabriela Fatima Martins (Sr. Alexa), Isabel de Deus Madeira (Sr. Medeira), dan Isabel Alves dos Santos (Sr. Isabella). Di tahun-tahun sebelumnya untuk melanjutkan pembinaan di Novisiat, para postulan dari Timor Leste menjalani pembinaan di Novisiat Lili, Kupang, NTT. Sedangkan masa postulat dijalaninya di Bebora, Dili, Timor Leste.

“Usahakan untuk selalu menjalin cinta dengan Tuhan. Cinta itu yang akan membuatmu kuat dan setia, bukan cinta manusia. Karena selama ini banyak cinta manusia itu palsu, cinta Tuhan itu setia,” demikian Bapak Uskup dapak khotbahnya. Ia pun melanjutkan, ”Kita harus siap sedia diutus kemanapun tanpa ada tuntutan fasilitas. Jangan bertanya apakah tempat itu ada listrik, kendaraan, signal hp, air, udara panas/dingin, jalan bagus/tidak? Lakukanlah semuanya itu karena keterpautan pada Tuhan.”

Turut hadir dalam perayaan tersebut para Suster CB dari Provinsi Indonesia, Regio Indonesia Timur, dan sejumlah undangan seperti orang tua para novis baru, serta umat sekitar.

Tunas Baru di Bumi Timor Leste

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID