Dia…lo…gue… Bersama Para Suster CB & Pencinta Hati yang Manis” merupakan tema yang diusung dalam Temu Hati Kaum Muda pada hari Minggu (10/11) pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB. Dia…lo…gue… bisa diartikan sebagai “dialogue” (bahasa Inggris) yang berarti komunikasi. Selengkapnya adalah Komunikasi Bersama Para Suster CB & Pencinta Hati yang Manis. Sedangkan Dia…lo…gue… dapat diartikan juga sebagai Dia = Yesus, lo = kamu, gue = saya. Sedangkan “Pencinta Hati yang Manis” tak lain adalah Yesus sendiri yang adalah istilah dari Elisabeth Gruyters, Pendiri Kongregasi Suster CB.

Pertemuan yang bertempat di Rumah Pembinaan CB (RPCB) Syantikara, Yogyakarta, tersebut diikuti oleh 60 Orang Muda Katolik (OMK) dari beberapa asrama asuhan para Suster CB seperti Asrama Mahasiswi Syantikara, Asrama SMA Stella Duce 1 Samirono, Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi, Asrama SMA Stella Duce 2 Trenggono, Asrama SMA Van Lith Muntilan, Asrama SMK Pius X Magelang. Selain itu ada peserta dari beberapa SMA yakni SMA Tarakanita Magelang, SMK Pius X Magelang, SMA Stella Duce Bantul, dll. Pun dari beberapa Universitas seperti UGM, Sanata Dharma, Akper Panti Rapih, dan STPMD.

Adapun acara ini dikemas dalam suasana santai dengan beberapa games, pengenalan siapa itu Suster CB berikut pendiri Kongregasi CB, dan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Jost Kokoh Prihatanto Pr, imam Keuskupan Agung Jakarta.

Acara Temu Hati Kaum Muda yang dikoordinatori oleh Sr. Aufrida CB ini diselenggarakan dalam rangka Peringatan 150 Tahun Wafat Elisabeth Gruyters pada tanggal 26 Juni 2014 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk menyapa hati kaum muda yang diistilahkan sebagai “kantong-kantong panggilan” dalam karya Kongregasi CB.

Selama pertemuan, beberapa dari peserta mengungkapkan pengalaman dan perasaannya dalam ketertarikan menjawab panggilan Tuhan sebagai biarawati. Pun ada beberapa yang masih ragu dan bingung, pilihan mana yang akan dipilihnya dalam peziarahan hidup ini? Bahkan ada yang terang-terangan mengatakan bahwa ia tidak mau menjadi biarawati. Dalam hal ini para Suster CB yang mendampingi selama proses Temu Hati kaum Muda ini dengan sabar mengarahkan dan mendampingi mereka untuk bebas mengekspresikan perasaan mereka. Panggilan hidup bukan hanya sebagai biarawati saja yang mulia, bahwa panggilan hidup apa pun adalah mulia. Satu hal yang harus diingat adalah setiap orang harus bertanggung jawab terhadap panggilan hidupnya masing-masing.

Temu Hati Kaum Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID