Dalam Konstitusi #186 menyatakan bahwa Dewan Pimpinan Umum di bantu oleh Badan Konsultasi Umum dalam menentukan kebijakannya.

BKU akan mencoba melihat tanda-tanda jaman agar mendapatkan sebuah visi umum yang dapat memberikan arah pada Kongregasi. Kebijakan Pimpinan umum dan Dewannya haruslah sesuai dengan visi ini. (bdk Konstitusi #188).

Sejalan dengan pasal-pasal Konstitusi tersebut, Dewan Pimpinan Umum mempersiapkan Sidang Badan Konsultasi Umum kedua, pada 1-21 Juli 2021 yang dilaksanakan secara online, melalui aplikasi Zoom. Pertemuan dilakukan setiap hari, pk 14.00-19.00 WIB atau pk 09.00 – 14.00 waktu Belanda.

Tema yang dipilih DPU adalah “Lihat, Aku menjadikan segalanya baru”. Tema ini dipilih karena situasi pandemik saat ini mengajak kita semua untuk senantiasa mencari makna baru dalam hidup dan pelayanan kita.

Dari pertemuan, diharapkan para pimpinan bertukar pikiran antarkawasan untuk menjalankan misi Kongregasi sesuai dengan kekhasan Kawasan, mengevaluasi cara-cara misi Kongregasi dalam terang Misi Gereja, melihat lebih dalam kebutuhan setiap Kawasan dalam Kongregasi dan menjawab tanda-tanda jaman, memastikan keberlangsungan hidup dan misi Kongregasi, memperkuat kesatuan dan solidaritas dalam Kongregasi, serta mempersiapkan Kapitel Umum 2023.

Para Suster DPP Indonesia (Sr. Yustiana, Sr. Luisa, Sr. Yosefine, Sr. Emmanuella) berkumpul di Provinsialat CB Yogyakarta dan bergabung bersama para suster utusan dari kawasan lain dalam sidang BKU ini melalui aplikasi Zoom. Hadir dari Rumah Induk dari Dewan Pimpinan Umum: Sr. Rosaria, Sr. Dwina, Sr. Rachel.  Bendahara Umum, Sr. Elisia Terry. Sr. Lisbeth hadir sebagai Pimpinan Regio Belanda, Sr. Leocardia dan Sr. Odilia hadir sebagai Dewan Pimpinan Regio Tanzania. Dari Regio Filipina, hadir para anggota Dewan yang baru terpilih, Sr. Restie, Sr. Cheryll, Sr. Jocelyn dan undangan khusus, Sr. Amelita. Sr Taviana, Sr. Goretti, dan Sr. Mary Grace hadir mewakili Dewan Regio Indonesia Timur. Turut hadir sebagai moderator, Rm Hendra Sutedja SJ.

Hari Pertama, para Suster mensharingkan situasi kawasan masing-masing terutama yang terjadi pada masa pandemi (2019-2021), bagaimana kesulitan dan tantangannya serta hal baru apa yang diperoleh dari situasi tersebut. Para suster menceritakan dampaknya pada karya-karya yang dilakukan dan gerakan-gerakan solidaritas yang diupayakan untuk ambil bagian dalam keprihatinan pandemi ini. Perubahan pola hidup dan cara perjumpaan secara virtual disharingkan dan direfleksikan.

Hari kedua, para suster mempresentasikan komitmen bersama dari Sidang BKU sebelumnya (Tahun 2019): menumbuhkan semangat misionaris dalam diri para Suster, mengkonsolidasikan hidup religius kongregasi secara spiritualitas dan kelembagaan, bagaimana teknologi digital dan informasi turut berperan dalam menanamkan “budaya hati”, gerakan-gerakan KPKC, serta situasi keuangan dan asset, bagaimana tantangan, keprihatinan, cara mengatasinya dan hal baru yang diperoleh dari pengalaman ini.

Mohon doa dari para Suster selama jalannya sidang ini agar para peserta sidang diberi rahmat kesehatan, dan kebijaksanaan khususnya dalam mengenali gerak karya Roh Kudus, sehingga dapat menangkap apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi kongregasi CB ini.

Sidang Badan Konsultasi Umum 2021 (1-21 Juli 2021)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID