Untuk memperingati dua tahun wafatnya Gusdur, Pondok Pesantren Al Qodir Cangkringan, Sleman, bersama keluarga besar KH. Abdurrahman Wahid, Forum Silaturahmi Alim Ulama dan Tokoh Lintas Iman (Salaman), serta Forum Persaudaraan Umat Beragama (FPUB) menggelar acara refleksi dan mengenang dua tahun wafatnya Gusdur.

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Jumat-Sabtu (9-10/12). Adapun acara yang digelar adalah Sarasehan dengan mengundang para tokoh agama dan budayawan seperti Sindhunata SJ, para biarawati yang diwakili oleh para Suster CB, pendeta, dan para kyai. Tampak hadir dalam sarasehan salah satu putri Gusdur, Inayah Wahid, yang menyampaikan bahwa dengan hadirnya beragam agama menunjukkan bahwa inilah Indonesia. Dimana wajah Indonesia yang asli adalah dengan keberagaman, kebhinekaan, yang membentuk pluralisme yang mengedepankan nilai kebersamaan seperti yang diupayakan oleh Gusdur.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Qodir, KH. Masrur Ahmad MZ, mengucapkan terima kasih atas dukungannya dalam acara yang digelar tersebut yang juga sebagai sarana dalam membangun silaturahmi. Selain itu diadakan pula Doa Bersama, Pentas Barongsay, Kenduren, Mujahadah dan Hadroh, serta Pentas Wayang Kulit yang dihadiri oleh Shinta Nuriyah Wahid dan Allisa Wahid.

KH Abdurrahman Wahid yang biasa disapa Gusdur merupakan salah satu tokoh besar yang dimiliki bangasa Indonesia. Selain sebagai tokoh agama yang kharismatis, Gusdur juga dikenal sebagai tokoh pluralisme yang selalu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan Indonesia. Telah banyak sumbangsih yang diberikan Gusdur demi terwujudnya tata kehidupan antar umat beragama yang rukun, harmonis, dan saling menghormati.

Refleksi dan Mengenang 2 Th Gusdur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID