”Ya Tuhan Yang Maha Baik dan Berbelas- kasih, pertimbangan-Mu tak terjajagi, jalan-Mu tak tertelusuri.” (EG. 131). Petikan kalimat tersebut merupakan ungkapan Bunda Pendiri, Elisabeth Gruyters, yang juga merupakan ungkapan hati bagi Sr. Basilia Suprihatin CB dalam menjalani dan menghayati panggilan hidupnya. Perjalanan hidup yang dihayatinya dengan penuh syukur telah menggerakkan hatinya untuk selalu gembira dalam menjalani perutusan.

Suster Basilia Suprihatin CB dilahirkan di Blitar, Jawa Timur, pada tanggal 11 April 1919. Tanggal 11 April 1936, pada usia 17 tahun ia dipermandikan dengan nama Cicilia. Tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 18 Juni 1939 ia pun menerima Sakramen Krisma.

Di usianya yang ke-34, Cicilia Suprihatin menerima anugerah panggilan untuk hidup membiara. Panggilan Tuhan tersebut ditanggapinya dengan mengikuti pembinaan di Postulat Suster-suster CB pada tanggal 22 Juli 1953. Masa novisiat ia jalani mulai tanggal 26 Juli 1954 dengan nama Sr. Basilia. Prasetya pertama diterimanya tanggal 27 Juli 1956. Kesetiaannya dalam hidup membiara ia tandai dengan pengikraran prasetya kekal pada tanggal 27 Juli 1961.

Dalam kurun waktu 55 tahun hidup membiara, seluruh hidupnya ia baktikan pada karya rumah tangga. Tugas perutusannya setelah dari Novisiat yakni mengelola rumah tangga di Komunitas Tanjung Enim, Sumatera Selatan, selama 2 bulan. Mulai 1 Oktober 1956, ia mengelola rumah tangga di Komunitas Lahat. Empat belas tahun kemudian tepatnya tanggal 1 Maret 1970 ia pindah ke Komunitas Borromeus Bandung. Di sana ia bertugas di kamar jahit rumah sakit selama 20 tahun.

Sejak tanggal 6 November 1990, ia tinggal di Komunitas Santa Anna dengan perutusan kerasulan doa. Hidup panggilan dihayatinya dengan penuh syukur, rendah hati, dan selalu gembira pada Sang Sumber Kehidupan. Dengan penuh kepasrahan, Sr. Basilia Suprihatin CB kembali ke pangkuan Bapa pada Rabu, 16 Februari 2011, pukul 18.45 WIB di Biara St. Anna Yogyakarta.

Misa requiem diadakan keesokan harinya di Kapel Maria Bintang Samudera oleh Romo Yuliwan Maslim SCJ pukul 10.00 WIB. Selanjutnya jenazah diantar ke peristirahatannya yang terakhir di makam Suster-suster CB yang terletak di Jalan Affandy CT X/26 Santren, Yogyakarta.

Gembira Menjalani Perutusan Sampai Akhir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID