“Rasanya zaman ini susah melihat orang bahagia. Dunia begitu cepat berputar dan informasi bergerak terus. Sehingga, orang tidak sempat merasakan saya ini bahagia atau tidak,” kata Romo Markus SCJ.

Bertempat di Kapel Maria Bintang Samudera, Jalan Kolombo 19A, telah diadakan Ekaristi syukur atas 40 tahun hidup membiara Sr. Hilaria CB dan 50 tahun hidup membiara Sr. Nicodema CB. Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Markus SCJ ini diselenggarakan pada Sabtu (29/1) pukul 17.30 WIB. Perayaan syukur yang diadakan secara sederhana ini dihadiri oleh keluarga dari Sr. Nicodema CB dan para suster yang tinggal di kompleks Jalan Kolombo yakni Komunitas St. Anna, Komunitas Provinsialat, dan Komunitas Stella Duce Yogyakarta.

Dalam khotbahnya, Romo Markus menyampaikan bahwa orang yang hidupnya bahagia adalah orang yang mempunyai tiga relasi yakni dengan dirinya sendiri, sesama, dan Tuhan. Orang yang bahagia karena ada relasi dengan dirinya sendiri yaitu sabar dan sederhana. Zaman ini susah mencari orang yang sabar dan sederhana. Padahal sabar itu adalah suatu keutamaan. Selanjutnya adalah bersyukur atas segala peristiwa dan pengalaman hidup.

Relasi yang kedua adalah relasi dengan sesama. Orang bahagia adalah orang yang mampu mengasihi sesama dan alam ciptaan. Selanjutnya adalah mampu mengampuni. Mengampuni bukan berarti melupakan. Dan yang terakhir adalah bisa hidup berbagi, karena hidup berbagi adalah sikap hidup kristiani. Berbagi adalah semangat ekaristis.

Kebahagiaan yang ketiga adalah relasinya dengan Tuhan. Orang yang bahagia yakni orang yang mampu memasrahkan hidupnya pada Tuhan. Ketika kita berjuang dalam hidup ini, akhirnya kita hanya bisa berpasrah pada Tuhan. “Sejauh mana kita melihat kebahagiaan dalam hidup kita? Dunia berjalan dengan begitu cepat, tapi hendaknya kita berpasrah pada Tuhan dan bersyukur atas segala kehendak-Nya,” sambung Romo Markus ketika mengakhiri khotbahnya.

Sebelum berkat penutup, Sr. Hilaria menyampaikan ungkapan syukurnya. Ia berharap semoga dalam hidup ini selalu dapat melayani Tuhan dengan tulus. Sedangkan Sr. Cecila, wakil dari Komunitas St. Anna pun memberikan sepatah dua patah kata pada pestawati dan peserta yang hadir. Setelah Ekaristi dilanjutkan dengan ramah-tamah di refter Biara St. Anna.

Syukur Atas 40 & 50 Th Hidup Membiara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_US