Arti dari kata salam menurut https//id.wikipedia.org adalah cara bagi seseorang untuk secara sengaja mengkomunikasikan kesadaran akan kehadiran orang lain, untuk menunjukkan perhatian. Kata salam dari Bahasa Indonesia, dalam ensiklopedia bebas artinya: damai, pernyataan memberi hormat.

Maka dapat disimpulkan bahwa arti salam adalah memberi ucapan selamat atau memberi/ menyampaikan hormat atas apa pun yang dialami oleh seseorang, terlebih pengalaman yang menggembirakan. Misalnya keberhasilan di dalam studi keberhasilan di dalam usaha, ucapan selamat ulang tahun,  dst… yang diberikan oleh seseorang kepada yang dituju.

Hari-hari menjelang natal dalam bacaan-bacaan dari kitab suci bernuansa sukacita seperti yang dialami oleh Bunda Maria saat  menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk.1:28,46,47) dan juga ketika Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya (Luk.2:40-45) juga ada kata salam di sana.

Dan kata salam itu selalu memberi suasana kegembiraan baik yang nampak di dalam ekspresi wajah kita ataupun suasana hati yang terdalam.

Kali ini saya ingin mengajak kita semua untuk  menjumpai Maria dan Elisabeth saudaranya terlebih di hari-hari menjelang hari raya natal. Salam yang selalu memberikan kegembiraan kebahagiaan dan sukacita yang mendalam yang dialami dua tokoh wanita dalam kitab suci ini dalam menyiapkan kedatangan Sang Juru Selamat.

Ketika Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya ada kata salam di sana (Luk 1:40) yang sungguh memberikan kegembiraan sukacita yang mendalam, tidak hanya bagi Elisabeth, tetapi juga bagi anak yang ada di dalam rahimnya turut mengalami kebahagiaan (Luk 1:44).

Dengan kata-kata: anak itu melonjak kegirangan ketika Ibu Tuhanku datang menjumpai.

Arti salam itu juga memberikan selamat pujian, menyampaikan hormat yang mendatangkan kegembiraan apalagi salam yang diberikan oleh Maria Ibu Tuhan. Peristiwa ini menggambarkan suasana kegembiraan sukacita yang begitu besar, sukacita yang tak terkatakan.

 

Kalau boleh saya mengibaratkan  seperti pengalaman Bunda Elisabeth Gruyters Bunda Pendiri Kongregasi  Suster CB yang mengalami kebahagiaan yang mendalam dan tak terkatakan dalam tulisan kisahnya bahwa “hanya yang mengalaminya yang yang dapat melukiskannya”. Sama halnya dengan yang yang dialami oleh Maria dan Elisabeth hanya dua wanita ini yang mampu melukiskan apa yang sedang mereka alami pengalaman sukacita yang luar biasa.

Dari sanalah kita dapat belajar dalam permenungan kita dari hari ke hari dari perayaan natal tahun ke tahun yang dapat kita alami juga dalam kehidupan kita sehari-hari.

Artinya bahwa kata salam itu siapa pun yang menyampaikan salam, kita diyakinkan bahwa ucapan tersebut memberikan kebahagiaan kegembiraan bagi orang yang menerima salam maupun bagi orang yang memberi salam, sama seperti pengalaman kedua wanita ini.

Dalam kehidupan kita sehari-hari arti salam itu juga sungguh berbicara dan bermakna ketika kita mengucapkan salam dengan ucapan ataupun dengan ekspresi wajah, tubuh, jabat tangan, melambaikan tangan dan seluruh diri kita dengan ketulusan sudah tentu hal ini memberikan kegembiraan sukacita dan semangat baru bagi setiap orang yang kita jumpai.

Dan kata salam itu tidak asing dalam kehidupan kita dalam kehidupan komunitas dalam kehidupan bermasyarakat,  banyak sekali kita menjumpai dan sekaligus menjadi pelaku pemberi salam dan penerima salam.

Siapa pun dapat mengucapkan dan melakukannya karena hal yang sangat sederhana tetapi jika dilakukan dengan sungguh dan dengan ketulusan hati sangat bermakna dan sungguh luar biasa.  Sudah tentu kita sering melakukan dan bahkan kita mendengar orang mengucapkan salam selamat yang memberikan kegembiraan kebahagiaan bagi siapapun dalam momen-momen apapun.

Kata salam itu hal yang positif, membawa dampak yang baik  dan mudah dilakukan.

Apapun kata salam yang kita sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran penuh dan dalam ketulusan, kita yakini membawa berkat bagi orang lain dan disana pula kita diberkati.

Dan ketika ada berkat dan pengalaman diberkati, di sanalah Tuhan hadir seperti pengalaman Bunda Maria dan  Elisabeth yang mengalami kegembiraan sukacita yang mendalam karena Tuhan hadir di sana di dalam diri mereka secara khusus mereka yang sedang mengandung anak mereka Yohanes Pembaptis dan Yesus sendiri yang sedang di nanti nanti kan oleh kita semua (Luk. 1:45).

 

Hari hari menjelang natal ini kita sungguh diingatkan dan diajak untuk menjadi pelaku pemberi salam yang sangat sangat sederhana namun membawa sukacita dan kebahagiaan yang mendalam bagi sesama terlebih saya dan Anda dan kita semua semakin siap dengan hati yang penuh syukur hati yang penuh sukacita menyambut hari raya Natal hari raya kelahiran Yesus yang membawa keselamatan bagi dunia.

Saya dan anda dapat saling mengucapkan salam begimu salam bagi kita semua.

Salam selamat menyambut dan merayakan Hari Raya Natal. 🙏😇

 

(Sr. Pauliana CB)

 

Salam itu Membawa Sukacita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_US