“Alangkah bahagia suasana biara, bila terdapat kesatuan antar para anggota; maksudku ialah jika mereka saling membantu dan berunding, agar karyanya berhasil demi Allah.” (EG. 79). Ungkapan Elisabeth Gruyters, sang pendiri Kongregasi CB ini adalah sebuah kerinduan yang menantikan wujud yang nyata.
Kerinduan Bunda Elisabeth tentunya menjadi kerinduan para penerusnya untuk mengabdi Allah dan sesama. Hal inilah yang akan diupayakan dengan hadirnya rumah tinggal yang baru di Suryodiningratan, Yogyakarta. Sebelumnya, biara ini terletak satu kompleks dengan gedung SMP Stella Duce 2 dan asrama putri. Setelah melalui beberapa pertimbangan maka dibangunlah rumah biara yang baru di sebelah barat pintu gerbang sekolah.
Kehadiran rumah biara yang baru ini ditandai dengan ekaristi syukur pada Kamis (3/2) pukul 16.30 WIB. Ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Paroki Pugeran, Romo Supriyanto Pr ini dihadiri oleh perwakilan dari Komunitas-komunitas CB yang ada di Yogyakarta, perwakilan guru dan karyawan SMA Stella Duce 2 Suryodiningratan, warga asrama putri SMA Stella Duce 2 Suryodingratan, dan beberapa tamu undangan. Sedangkan koor gabungan para suster muda dan warga asrama turut menyemarakkan suasana syukur tersebut.
Dalam khotbahnya romo mengatakan, “Bila iman kita didirikan di atas batu yang kuat maka iman kita pun akan kuat. Biara ini bukan sebagai rumah tinggal biasa tapi sebagai simbol kehadiran Allah yang ditawarkan pada kita. Bila rumah ini hanya milik Suster-suster CB dan bukan milik masyarakat, maka apa artinya kalau rumah ini sebagai tanda kehadiran Gereja di tengah masyarakat?”
Setelah ekaristi, Suster Sesilia CB selaku Provinsial Suster-suster CB Provinsi Indonesia berkenan memberikan sambutan. Kemudian acara dilanjutkan dengan ramah-tamah di refter biara yang didahului dengan pemotongan tumpeng oleh Suster Sesilia yang kemudian diberikan pada Rm. Supriyanto. Semoga rumah tinggal yang baru ini benar-benar menjadi tanda kehadiran Allah di tengah masyarakat. Dimuliakanlah nama Tuhan selama-lamanya.
