“…Menurut pendapatku… memikul penderitaan itu dengan diam dan menyerahkan semuanya di tangan Tuhan Yang Maha Baik, berdoa mohon kesabaran, sering memandang salib, maka semuanya akan beres,….”   (Elisabeth Gruyters, 156)

Suster Elisabetha Sri Widarwi CB adalah sulung dari 10 bersaudara, pasangan Bapak-Ibu A.S. Djajasuwita. Namun, keempat adiknya telah dipanggil Tuhan ketika mereka masih kecil. Suster asal Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran, Bantul ini lahir tanggal 22 Maret 1934 di Solo. Dua minggu kemudian, tepatnya tanggal 8 April pada tahun yang sama, ia dipermandikan dengan nama Benedicta. Sakramen penguatan diterimanya tanggal 20 Juni 1943.

Dalam usianya yang ke-24, ia menerima anugerah panggilan untuk hidup membiara. Panggilan Tuhan ini ditanggapinya dengan mengikuti pembinaan di Postulat Suster-suster CB pada tanggal 1 Agustus 1958. Masa novisiat ia jalani mulai tanggal 26 Juli 1959. Selanjutnya, prasetya pertama diterimanya tanggal 26 Juli 1961. Kesetiaannya dalam hidup membiara ia tandai dengan pengikraran prasetya kekal pada tanggal 23 Juli 1966.

Dalam kurun waktu 53 tahun hidup membiara, Sr. Elisabetha telah banyak mengalami kasih Tuhan melalui panggilan dan perutusannya. Setelah menyelesaikan masa novisiatnya, ia diutus menjadi Guru SD di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, selama 2 tahun. Pada Tahun 1963 di tempat yang sama, ia menjadi guru SMP  hingga tahun 1966.

Selanjutnya, pada bulan Desember 1966 kongregasi mengutusnya di lingkungan Yayasan Tarakanita dengan menjadi guru SMP Tarakanita Kebayoran Baru, Jakarta, dan tinggal di Komunitas Immaculata, Sambas, Kebayoran Baru, Jakarta, selama 5 tahun hingga tahun 1971.

Demi meningkatkan pelayanannya dalam kongregasi, Sr. Elisabetha diutus untuk studi PGSLP dan tinggal di Komunitas Stella Duce Yogyakarta. Usai studi, ia kembali ke Komunitas Immaculata, Sambas, Jakarta, dan menjadi guru di SMP Tarakanita 1 dan 3 Jakarta dari tahun 1971 sampai 1978. Setelah dari Komunitas Immaculatta, ia pindah ke Komunitas Elisabeth Rawamangun, Jakarta, dan menjadi guru di SMP Tarakanita 4 selama 9 tahun hingga tahun 1987. Mulai 1 November 1986 sampai 1994, Sr. Elisabetha diberi kepercayaan oleh kongregasi untuk menjadi pemimpin Komunitas Elisabeth Rawamangun, Jakarta.

Selanjutnya, masih di komunitas yang sama, ia membantu di Kantor SMP Tarakanita 4 selama 3 tahun dari tahun 1987 hingga 1990. Setelah dirasa cukup di SMP Tarakanita 4, kongregasi mengutusnya di Kantor Yayasan Tarakanita dan TK Tarakanita sampai tahun 1994.

Setelah cukup lama di Komunitas Elisabeth Rawamangun, Jakarta, yaitu selama 16 tahun, melalui kongregasi, Tuhan menanti kehadirannya di Komunitas Suryodiningratan, Yogyakarta, dan membantu di bagian keuangan SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Di komunitas tersebut Sr. Elisabetha kembali diberi kepercayaan untuk menjadi pemimpin komunitas hingga tahun 2000.

Pada bulan Februari 2000, ia pindah ke Komunitas Solo Baru dengan perutusannya di pastoral paroki hingga tahun 2005. Kemudian, pada tanggal 1 Maret 2005, ia pindah ke Komunitas St. Anna, Yogyakarta, dengan kerasulan doanya.

Kesetiaannya dalam bertekun pada cintakasih Tuhan telah membawanya untuk berpasrah pada kehendak-Nya. Akhirnya, Sr. Elisabetha Sri Widarwi CB pun berpasrah pada Sang Empunya Kehidupan yang menjemputnya menuju alam keabadian pada hari ini Rabu, 31 Desember 2014 pukul 07.15 WIB di Biara St. Anna, Yogyakarta. Misa requiem dilanjutkan pemakaman di Mrican, Yogyakarta, diadakan pada hari yang sama. Selamat jalan, Suster….

RIP. Sr. Elisabetha CB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_US