Di era kemajuan teknologi informasi, dan disruption, para suster CB pendamping kaum muda dari seluruh Indonesia berkumpul di Syantikara. Pertemuan yang diikuti oleh sekitar 58 suster ini sebagai pembekalan untuk menemani orang muda yang mengalami persoalan di berbagai bidang, juga sebagai sarana bina diri, mengolah diri untuk membawa kegembiraan dan semangat sukacita dalam pelayanan. Pertemuan tersebut berlangsung sejak tanggal 19-21 Oktober 2018 dan menjadi begitu istimewa karena dihadiri oleh Pimpinan Umum Kongregasi, Sr. Rosaria, CB.
Sebagai arahan pertemuan baik dari Pimpinan Umum maupun Pimpinan Provinsi, bertitik tolak dari hasil Kapitel Kongregasi tahun 2017 tentang re-orientasi karya: Reorientasi karya untuk menyelaraskan kembali sesuai dengan arah kerja Allah, membaca tanda-tanda zaman, pergi ke “pinggiran” untuk menjumpai orang miskin dan orang muda (merangkul generasi milenial).
Generasi millennial memiliki karakteristiknya sendiri. Berbeda dengan pendahulunya. Generasi milenial/ anak jaman now sering merasa dianggap “bau kencur” belum matang dalam berpikir, belum stabil secara emosi. Secara umum orang kurang memperhitungkan kaum muda. Sementara mereka tidak hanya sebagai penerus namun sebagai penentu masa depan. Baik bagi Gereja maupun Negara. Mereka memiliki banyak kekuatan seperti bekerja cepat, multitasking, praktis, kreatif , team work yang solid dan memiliki toleransi/fleksibilitas tinggi. Maka menjadi penting bila mereka mendapatkan pendampingan secara baik dan benar.
Para suster muda memiliki peran strategis yaitu ambil bagian dalam duka Ilahi jaman ini. Meninggalkan cara pandang lama tentang orang muda. Melalui kehadiran, mendengarkan dan terlibat bersama kaum muda (usia 13-35 tahun) diharapkan membawa keselamatan.
Selama pertemuan, para suster didampingi oleh Rm. J. Sunardi, SCY yang menyampaikan materi tentang orientasi dan pastoral kaum muda. Rm. Haryanto, Pr beserta tim Komisi Kepemudaan KWI memberikan masukkan bagaimana menghidupi spiritualitas orang muda serta pentingnya Media Sosial di jaman now.
