Selama 8 hari, mulai Sabtu (22/9) sampai Minggu (30/9) sebanyak 25 Suster Medior Kongregasi CB mengikuti retret yang bertempat di Rumah Retret Panti Samadi Klaten. Retret yang bertema “Mengembangkan Semangat Pengampunan Sebagai Perwujudan Kasih Allah” tersebut dibimbing oleh Rm. Abdipranoto SJ.

Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia. Dia mengampuni seriap orang. Dia menghendaki (tidak memaksa) agar setiap orang menanggapi pengampunan-Nya dengan bertobat. Bersamaan dengan itu, Dia pun memanggil (menghendaki) setiap orang untuk meneladan Dia dalam hal mengampuni sesama. Dengan penebusan/pengampunan, Yesus memulihkan/membangun relasi manusia dengan Bapa, membangun persaudaraan antara Dia dengan sesama-Nya.

“Siapa pun yang bertobat (menanggapi  pengampunan-Nya) dan yang mengampuni sesamanya (seperti Yesus mengampuni), dalam dirinya terjalin relasi antara dirinya dengan Allah, dalam dirinya ada persaudaraan dengan sesamanya. Ia menghayati persaudaraan. Sebaliknya, yang tidak mau diampuni (tidak bertobat) dan yang tidak mengampuni (dendam, benci, dengki, dan semacamnya), ia menempatkan dirinya bertentangan dengan Allah, ia pemecah belah dalam hidup berkomunitas/hidup bersama. Pada saat itu ia tidak merasul, tidak menghayati kaul,” demikian kata Rm. Abdi kepada peserta retret.

Selain itu, dalam konferensinya, Rm. Abdi juga mengingatkan kembali berkaitan dengan “Pembedaan Roh” dan “Penegasan Roh”. Dikatakan pula bahwa proses untuk hidup baik tergantung pada iman seseorang. Jadi, lama atau singkatnya proses tergantung pada imannya masing-masing. Saat ini banyak orang yang hidupnya penuh dengan “kerohanian” karena ia sudah bicara yang berkaitan dengan hal-hal rohani, padahal apa yang disampaikan berbeda dengan apa yang dilakukan dalam hidup hariannya. Orang seperti inilah yang hidup dalam tataran pikiran, tidak membumi.

Romo melanjutkan, “Bila kita ingat dan membaca Kitab Suci maka kita semakin dibantu untuk mengampuni dan lebih mudah untuk mengenal Roh Kudus. Kemudian, bila mau menghentikan benci, iri, dendam, pada orang lain maka temukanlah Tuhan dalam melalui orang tersebut.”

Satu hal yang tak kalah pentingnya bahwa resep mengampuni adalah mengerti dan memahami orang lain. Cara kita mengampuni adalah seperti CARA YESUS MENGAMPUNI.

Demikianlah, peserta retret merasa disegarkan kembali dalam hidup rohaninya. Bagaimana sebaiknya dalam mewartakan Kerajaan Allah? Dengan MENGAMPUNI!

Mengampuni: Wujud Kasih Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_US