Kehadiran GKR Hemas Bagi Para Pengungsi

Bencana Gunung Merapi tahun 2010 ini benar-benar menarik perhatian dunia. Bencana demi bencana melanda Indonesia, dari Wasior, Mentawai, dan Merapi. Berbagai kalangan menaruh simpati pada para korban tersebut. Bantuan/sumbangan berdatangan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pada saudara-saudaranya yang sedang berkesusahan. Meskipun ada sekelompok orang yang menggunakan moment ini untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.

Berkaitan dengan kondisi para pengungsi yang sangat membutuhkan bantuan berupa logistik, tempat berteduh, dan sebagainya, mereka pun sangat membutuhkan sapaan dan peneguhan. GKR Hemas dengan hati keibuannya tanggap dengan situasi tersebut. Ia pun datang dan menyapa para pengungsi yang ada di Kompleks Jalan Kolombo 19A Jogja pada Sabtu (6/11) pukul 14.30 WIB. Dengan didampingi Sr. Sesilia CB dan para suster lainnya, ia menyapa satu per satu pengungsi di sana, baik dewasa maupun anak-anak, bahkan balita pun tak ketinggalan. Semua mendapat sapaannya.

Sapaan dan kehadiran GKR Hemas ini berdampak positif bagi pengungsi. Mereka merasa diteguhkan dan diberi semangat untuk bersabar dan mau menerima situasi yang tidak menyenangkan akibat letusan Gunung Merapi. Isteri dari Gubernur DIY ini datang membawa bentuk kasih bagi pengungsi berupa kasur, selimut, serta keperluan bagi wanita dan balita. Sumbangan dari Kanjeng Ratu ini sangat membantu para pengungsi selama di tempat pengungsian.

Sungguh, makna sebuah kehadiran mampu mengubah hidup dan hati seseorang. Apalagi bila orang yang dikunjungi sedang mengalami kesusahan, ia akan merasa diteguhkan dan diperhatikan. Selanjutnya, ia akan memiliki semangat baru untuk menapaki kembali hari-harinya. Semoga kehadiran, sapaan, dan upaya para relawan dalam membantu para korban dan pengungsi akibat letusan Gunung Merapi sungguh dapat dirasakan. Selain itu mampu mengubah hidup seseorang yang sedang berkesesakan untuk datangnya sebuah harapan baru bagi mereka. Dimuliakanlah nama Tuhan untuk selama-lamanya.