Syantikara Youth Center telah menyelenggarakan seminar parenting bagi orang tua yang putrinya tinggal di Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi. Seminar yang mengusung tema “Don’t be Afraid” ini diadakan pada Kamis (7/7), pukul 10.00 sampai 14.00 WIB bertempat di Aula SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

Diharapkan dengan diadakannya seminar ini dapat menjadi bekal bagi orang tua dalam mendampingi dan membimbing putrinya yang tinggal di Asrama Supadi.
Seminar yang dikemas secara kreatif dan menarik ini menghadirkan narasumber Dra. M.Y. Retno Priyani, M.Si. seorang psikolog dan Dosen Universitas Sanata Dharma dengan moderator yang berkompeten dalam pendidikan anak yakni Drs. St. Kartono, M.Hum. yang adalah Guru SMA Kolese de Britto dan Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Di awal seminar Ibu Retno, demikian ia biasa disapa, mengajak para orang tua menuliskan harapan mereka ketika menitipkan anak di asrama, dan kekhawatiran yang ada pada orang tua karena anaknya tinggal di asrama.

Pada umumnya orang tua berharap bila putrinya tinggal di asrama akan lebih mandiri, ada sosok pengganti orang tua yaitu suster, ada pembinaan khusus, berkembang dalam prestasi, hidup lebih teratur, tidak egois, imannya semakin baik, dan konsentrasi dalam belajar. Sedangkan berkaitan dengan kekhawatiran, pada umumnya mereka tidak khawatir karena ada suster yang selalu menjaga dan mendampingi.

Kemudian, Ibu Retno menyampaikan tujuan pendidikan pada para orang tua dari 31 warga asrama baru yaitu perkembangan yang utuh dan optimal sebagai pribadi. Selain itu tri pusat pendidikan bagi anak yang tak lepas dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Diandaikan bahwa seorang anak remaja itu sedang belajar berjalan. Sedangkan syarat berjalan itu adalah anak sudah mencapai kematangan untuk berjalan, orang tua memberi kesempatan anak untuk belajar berjalan. Selanjutnya orang tua memotivasi, memantau, memberi peneguhan, menerima/memahami bahwa anak baru belajar berjalan, dan memahami/menerima adanya kesalahan.

Disampaikan pula tantangan bagi orang tua ketika mendampingi anak belajar berjalan adalah takut/khawatir kalau anak jatuh dan terluka. Apa akibatnya? “Bila anak jatuh/terluka tetaplah menerima sebagai bagian dari proses belajar, bila anak patah semangat tetap memotivasi untuk mencoba lagi, dan berani mengesampingkan egoisme pribadi,” kata Ibu Retno.

Dalam rangkaian seminar tersebut terdapat sesi sharing dari mantan warga asrama yaitu Joesa dan Agatha, pun sharing seorang ibu yang tinggal di Kalimantan Barat yang ketiga putrinya tinggal di asrama. Dalam sharing ini mereka membagikan pengalamannya tinggal di asrama, bagaimana menghadapi kehidupan di asrama, pun ketika menghadapi saat-saat sulit selama tinggal di asrama, serta bagaimana mengembangkan kualitas diri selama tinggal di asrama.

Setelah sharing dari alumni, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Sesudah break dilanjutkan dengan penyampaian visi-misi asrama dan tata kehidupan asrama. Disediakan pula stand-stand penunjang seminar antara lain pameran karya kreatif dan foto-foto kegiatan warga asrama, dan sebagainya.

Don’t be Afraid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID