“…aku akan tetap setia kepada Tuhan
dan akan tetap bertekun dalam cintakasih-Nya sampai mati.” (EG. 20)

Petikan kalimat tersebut merupakan ungkapan hati Elisabeth Gruyters, pendiri Kongregasi CB, yang kiranya juga menjadi ungkapan hati bagi Sr. Constantina Onny Harti Kristi CB. Kesetiaannya pada Tuhan yang memanggil dan mengutusnya telah ia nyatakan sampai akhir hidupnya.

Suster Constantina CB adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, pasangan Bapak RYH. Sunaryo Hadiwiyoto dan Ibu Th. Hartinah Sunaryo. Suster asal Paroki Bintaran Yogyakarta yang sebelumnya bernama Onny Harti Kristi ini lahir pada tanggal 20 Mei 1956. Sembilan hari kemudian, tepatnya tanggal 29 Mei di tahun yang sama, ia dipermandikan dengan nama Constansia. Sakramen Penguatan diterimanya pada bulan Juni 1969.

Dalam usianya yang ke-27, Constansia Onny Harti Kristi menerima anugerah panggilan untuk hidup membiara. Panggilan Tuhan tersebut ditanggapinya dengan mengikuti pembinaan di Postulat Suster-suster CB pada tanggal 9 Januari 1983, kendati harus meninggalkan pekerjaannya di bagian administrasi RS. Panti Rapih Yogyakarta. Masa novisiat ia jalani mulai tanggal 1 Oktober 1983 dengan nama Sr. Constantina CB. Selanjutnya, prasetya pertama diterimanya pada 30 Oktober 1985. Kesetiaannya dalam hidup membiara ia tandai dengan pengikraran prasetya kekal pada tanggal 29 April 1991.

Dalam kurun waktu 26 tahun hidup membiara, tentunya Sr. Constantina sudah banyak mengalami kasih Tuhan melalui panggilan dan perutusannya. Komunitas pertama sesudah masa pembinaannya adalah Komunitas Salemba Tengah Jakarta dengan tugas di Ekonomat Provinsi selama 4 tahun dari tahun 1985 sampai 1989. Demi meningkatkan pelayanan kongregasi, ia diutus menjalani studi di Akademi Akuntansi (Manajemen Perkantoran) di YAI dan tinggal di Komunitas Klender Jakarta selama 1 tahun. Usai studi, ia kembali ke Komunitas Salemba Tengah dan berkarya di Kantor Yayasan Tarakanita Pusat Jakarta selama 1 tahun.

Pada September 1991 sampai 1993, kongregasi mengutusnya di Kantor Ekonomat Provinsialat Yogyakarta. Kemudian selama 2 tahun ia diutus mendampingi kaum muda di Asrama Van Lith Muntilan hingga tahun 1995. Dari Muntilan ia pindah ke Komunitas Putri Bakti Trenggono, Yogyakarta, dan berkarya di Kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta selama 1 tahun. Tahun 1996 sampai 2000 ia menjalani perutusan di tengah kaum muda di Civita Jakarta. Dari Civita ia pindah ke Komunitas Klender untuk yang kedua kalinya dan membantu mengelola rumah retret selama 1 tahun. Selanjutnya ia tinggal di Komunitas Santa Anna Yogyakarta guna menjalani masa orientasi administrasi di RS. Panti Rapih.

Mulai tahun 2001, Sr. Constantina diutus menjadi misionaris di Tanzania, Afrika, hingga tahun 2010. Di Tanzania ia ditugaskan di Kantor Rumah Sakit Ndala dan menjadi anggota Dewan Regio Tanzania. Sejak Juli 2010, karena sakit ia kembali ke Indonesia untuk menjalani pengobatan lanjut di RS. Sint. Carolus Jakarta dan menjadi anggota Komunitas Salemba Tengah Jakarta.

Kesetiaannya dalam bertekun pada cintakasih Tuhan telah membawanya untuk berpasrah pada kehendak-Nya sampai pada kesudahannya. Karena kesetiaannya pula, ketika Kristus Sang Mempelai Sejati menjemputnya menuju alam keabadian, pada Jumat (20/5) pukul 07.10 WIB di RS. Sint. Carolus Jakarta, tepat pada ulang tahunnya yang ke-55, Sr. Constantina Onny Harti Kristi CB pun berserah pada Allah Yang Maha Kuasa untuk selamanya.

Bertekun dalam Cintakasih-Nya Sampai Mati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_ID